Tampilkan postingan dengan label Make Up. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Make Up. Tampilkan semua postingan

Kamis, 02 Oktober 2014

Review: Kiko BB Cream SPF 15

Hey! It's me again :)

BB cream for me is like one step ahead to adulthood. In high school, all I wore on my face was sunscreens and some compact powder. But at the time I got to university, I decide to wear something to tone up more my face. Foundation looks too much for me, so my choice went to BB creams.

My first BB cream experience with Maybelline Clear Smooth BB Cream (the one you can find along with the compact powder nearly in every mini market in Indonesia) and I gotta admit that it was not a nice experience. It clogged my pores, gave a really cakey and oily result, looks just like foundations, and I must admit that I kinda hated it.

So last month I was looking for another BB cream to use on daily basis, and one of my friend gave me this Kiko BB Cream that she bought some times ago - but she never used it. I was off course gladly accepted it because, you know, that means I save 9 euros for some times ahead.

If you ever read this blog (yeah even though the majority of the reviews are written in Indonesian), I praised Kiko so much for being such an affordable yet great brand of cosmetics. So I tried this BB cream with high expectation.

Before I begin reviewing the product, let me show you a picture of it.


The BB cream contains both moisturizer and SPF 15, but nevertheless I still use my Mixa moisturizer and my Garnier Sun Protection Cream underneath it. My friend bought it with the shade number 02, Natural. When I squeeze the cream out of the tube, it doesn't look like it is pigmented at all.


The texture is extremely light, and it blends well on my skin. But in my opinion, this BB cream doesn't look as tinted as it is supposed to be (as others BB creams are). As you can see, my hand is much darker than my face (result of riding motorcycles without gloves and snorkeling for hours without sun protection cream on it), but the cream doesn't leave much trace of lighter pigmentation when I apply it on my hand. It just makes my hand looks smoother.


As when I apply it onto my face, it doesn't give any difference whether if I apply it on a lot or less amount. On the positive side, it is very lightweight and gives a glowy touch on the skin. It covers a little bit of redness, but not with dark spots which appear more on my skin, but it holds my Rimmel powder well. It also gives a really strong scent, so I don't recommend it for you who hate fragrances in your make up.

So, will I buy it when it runs off? I don't think so. I'm looking forward to try Garnier's.

By the way, I changed the URL of this blog so it matches my other social media accounts' name. So if before you access this blog by typing the princessaputee(.)blogspot(.)fr, you can change it from now to type literalhime(.)blogspot(.fr) :)

Cheers,


Review: Rimmel Stay Matte Long Lasting Pressed Powder

Hai hai, setelah sebulan vakum menulis review, kali ini gue kembali untuk membahas salah satu produk kecantikan terbaru yang gue baru sudah gue gunakan selama sekitar satu setengah bulan ke belakang (ini sih nggak baru ya, hahaha).

Produk yang, namanya kalian bisa lihat di atas ini, digadang-gadang sebagai kesayangan para make up guru di YouTube. Yang jelas gue pernah liat Zoella menyebutkan kalau bedak ini adalah salah satu produk kosmetik drugstore favoritnya.

Jadi ceritanya bedak Maybelline andalan gue habis (selain karena dipake juga karena nggak sengaja jatoh sama Nyokap hingga jadi berkeping-keping) dan gue memutuskan untuk beli bedak di Prancis aja (padahal habisnya di Indonesia) pas gue balik ke Prancis.

Awalnya gue berniat untuk beli bedak Maybelline. Di Monoprix, sebuah supermarket Prancis dengan bagian make up yang cukup beragam sehingga kita bisa membanding-bandingkan, bedak Maybelline yang tersedia cuma yang Dernière Touch Confort sama yang Super Stay 24 Hours. Dan, harga mereka 12 euro ke atas. Budget gue sebenernya 15 euro, cuma sayang aja kalo harus ngeluarin duit sebanyak ini secara berkala cuma untuk bedak.

Iseng ngelirik rak Rimmel, mata gue akhirnya tertuju pada bedak yang beberapa kali gue liat seliweran di online shop kosmetik Indonesia ini. Inget sama review beberapa penggunanya dan harganya yang nggak sampai 10 euro, gue memutuskan untuk membawa pulang bedak ini.




Kemasannya simpel dan terkesan rapuh, tanpa cermin maupun spons. Warning, tidak travel friendly. Aplikator diserahkan pada pengguna, dan gue tentu saja menggunakan kuas ELF Studio Powder Brush gue. Permukaannya yang luas ramah banget untuk para pengguna kuas, sekali sapu semua permukaan kuas udah kena butiran-butiran halusnya.

Tulisan di tutupnya cuma asal nempel aja, yakin pasti bakal ngilang setelah beberapa bulan pemakaian. Di permukaan bedaknya ada embos logo Rimmel yang unyu-unyu itu.



Kebanyakan orang di Indonesia, gue perhatikan, memakai bedak ini dengan shade 001 (yang Translucent), tapi gue karena beli langsung di supermarket Monoprix dan bisa membanding-bandingkan satu shade dengan yang lain, akhirnya mengambil shade nomor 005, Silky Beige.



Gue pake bedak ini untuk setting BB Cream Kiko gue (seperti yang sudah gue sampaikan di post gue tentang daily make up), dan hasilnya cukup bertahan lama untuk kulit gue yang dalam cuaca sekarang yang belum terlalu kering, masih agak berminyak. Masih kuat untuk dipakai kuliah dari jam 8 pagi sampai 6 sore =w=b cuma butuh sedikit touch up/blotting di tengah hari buat mengurangi minyak di daerah T(ambang minyak). Pilihan warnanya pun membaur dengan warna asli kulit gue, nggak bikin kesan kayak pakai topeng. Teksturnya pun nggak ngeblok (mungkin karena gue mengaplikasikannya dengan kuas).

So? Are the 9 euros really worth it? Yes! Repurchase? Yes! xD

Cheers,


Kamis, 25 September 2014

Cosplay: Female Titan Face Make Up

Hai semua, lama tak jumpa =w=v

Kebetulan udah dua minggu ini gue agak terobsesi pengen nyoba make up untuk cosplay Female Titan. Ada yang nggak tau siapa Female Titan? Doi adalah salah satu tokoh antagonis di serial manga/anime populer Shingeki no Kyojin alias Attack on Titan. Buat yang udah nonton atau baca sampe abis udah tau lah ya doi aslinya siapa :p

Buat yang belum tau, penampakan muka Female Titan adalah seperti ini:


Berbekal tutorial dari video ini, ini, dan ini, serta bahan dan alat seadanya (face paint merah dan putih pinjaman, eyeshadow coklat, eyeliner item dan sederet kuas murah) yang gue punya, gue pun mencoba untuk meniru make up untuk muka Female Titan.

Dan ini dia hasilnya...





Gimana gimana gimana udah cukup mirip belom? xD Komentarnya ditunggu ya :)

Ciaobella,

Senin, 25 Agustus 2014

College Daily Make Up

Gue sudah kembali menginjakkan kaki di tanah Prancis, setelah dua bulan liburan yang menyenangkan di Indonesia. Artinya? Yap, tahun ajaran baru akan segera dimulai! Dan bukankah tidak afdol bagi seorang beauty blogger untuk tidak membuat sebuah blog post tentang make up harian untuk ke kampus di awal tahun ajaran ini?

*cailah bahasanya*

Oke, untuk tahun ajaran 2014/2015 ini, gue memulai tahun ajaran dengan menggunakan make up yang sepertinya nggak akan jauh berbeda dari tahun ajaran sebelumnya, hanya ketambahan beberapa item aja (dan itu pun nggak signifikan). Sepertinya lebih asik kalau dibikin dalam bentuk list biar kalian yang membaca jadi gampang, hehe.

Abaikan barang-barang berserakan di belakangnya. Maklum, saya himono-onna.

1. Cleansing


Jangan lupa bersihkan muka sebelum memakai make up! Ini sih peraturan standar, ya. Dan seperti kemarin-kemarin, gue masih setia dengan Dove Beauty Cream Bar gue.

2. Toning


Masih dalam rangka natural skin care sekaligus penghematan besar-besaran, gue masih menggunakan seduhan bunga chamomile sebagai toner. Aplikasinya seperti toner biasa, cuma seminggu sekali harus diganti sama air seduhan baru aja.

3. Moisturizing


Pelembab adalah benda skin care nomor satu yang harus kamu gunakan ketika kamu, yang berasal dari tanah beriklim tropis, berpindah ke tanah beriklim subtropis. Udara di sini jauh lebih kering daripada udara di Indonesia. Kulit gue yang tadinya kombinasi berminyak aja langsung berubah jadi kombinasi kering di sini. Saat ini gue masih memakai pelembab Mixa Crème Visage des Peaux Sensibles (Mixa Face Cream for Sensitive Skin).

4. Sunblock


Ini ya, produk wajib perawatan wajah buat semua wanita. Di manapun kamu tinggal, iklim macam apapun yang ada di sana, tiap pagi sebelum ke luar rumah kamu wajib pakai sun block, minimal SPF 30. Yah, kecuali kamu mau keriputan dan punya flek-flek hitam di usia pertengahan 20-an, sih.

Kalian yang nggak mau repot-repot untuk pake pelembab dan sunblock terpisah atau yang merasa kulitnya terlalu berminyak untuk ditumpukin kebanyakan produk bisa pake sunblock yang udah mengandung pelembab juga, kok.

Gue masih setia dengan Garnier Ambre Solaire Sensitive Expert gue. Yah, karena saking gedenya dan belum habis juga.

5. BB Cream


Gue dulu pernah menggunakan BB cream sebagai pengganti sunblock karena gue nggak tau fungsi BB cream yang sebenarnya, tapi sekarang gue udah tobat seiring gue tau fungsi BB cream yang sebenarnya. BB cream baru kali ini gue gunakan dalam basis harian karena gue belum pede untuk pakai foundation dalam basis harian. Gue masih ingin terlihat muda.

BB cream yang gue gunakan adalah Kiko BB Cream SPF 15 shade nomor 2, Natural (review menyusul!). Gue nggak pernah pakai terlalu banyak BB cream, cukup untuk menyamarkan noda-noda dan meratakan warna kulit aja.

6. Concealer


Concealer sebenernya bukan benda wajib harian gue, cuma gue pakai kalau gue lagi pakai lensa kontak. Mata gue dilingkari dengan lingkaran hitam yang cukup parah seiring kebiasaan buruk gue untuk tidur larut malam. Concealer cukup untuk membuat gue nggak terlihat terlalu letih dan capek.

Concealer yang gue gunakan adalah Oriflame Studio Artist Concealer shade Light yang gue ambil dari rak make up Nyokap gue. Sungguh anak tak bermodal.

7. Powder


Bedak di atas segalanya, udah pada tau ya harusnya. Untuk kalian yang kulitnya sangat berminyak, disarankan pake bedak tabur dulu, baru habis itu bisa pakai bedak padat.

Gue men-set BB cream gue dengan bedak Rimmel Stay Matte Long Lasting Pressed Powder (review juga menyusul). Nggak perlu tebel kayak dempul, cukup hingga kulit nggak terlihat mengilap. Kan kita mau ngampus, bukan pentas.

8. Eyebrow


Ini dia salah satu barang baru dalam koleksi make up gue. Alis gue dari dulu nggak pernah beres, tapi gue nggak pernah punya niat untuk ngeberesinnya. Well, seenggaknya sampe beberapa bulan lalu ketika gue mulai tergugah untuk membenarkan rupa alis nggak jelas gue.

Pensil alis yang gue gunakan, karena gue adalah seorang pemula dalam hal melukis alis, adalah pensil alis murah meriah seharga 18 ribu rupiah yang bisa didapat nyaris di mana aja: Pixy Eyebrow Brown. Sengaja gue pilih warna coklat biar nggak keliatan kayak tante-tante jutek.

9. Eyeliner


Setelah selesai menggambar alis, perhatian kita pindahkan ke kelopak mata. Eyeliner kan emang lagi ngehits banget nih akhir-akhir ini, ya kita jangan mau ketinggalan dong. Tapi berhubung gue sering banget gagal melukis eyeliner dengan gaya cat eye, gue melingkari mata gue dengan eyeliner gaya tokoh-tokoh di anime Dangan Ronpa: mengikuti bentuk kelopak mata atas, dilanjut hingga waterline bawah, tapi berhenti di tengah mata.

Eyeliner yang saat ini gue gunakan adalah Maybelline Color Show Crayon Liner. Lagi-lagi murah meriah, cukup dua puluh ribuan. Sayang eyeliner ini smudge ketika udah diajak beraktivitas, ninggalin bekas nggak asik di bawah mata gitu. Tapi mau gimana lagi, daripada ngeluarin duit 5 euro lagi buat beli eyeliner doang?

10. Mascara


Ini benda eye make up wajib buat gue. Kalau ada yang berlebihan bilang kalau gue bakal mabok kalau nggak ada maskara di pouch make up gue... well, itu bener sih. Ada yang hilang rasanya kalau gue menghantam jalan tanpa membubuhkan maskara di bulu mata gue.

Maskara yang gue gunakan masih Kiko Luxurious Lashes Waterproof Mascara, tapi kalau nanti cuaca udah jadi lebih dingin dan lebih kering, gue akan lebih sering menggunakan maskara Yves Rocher Volume Vertige gue.

11. Lip balm


Salah satu peralatan wajib iklim subtropis. Gue paling nggak suka kalau bibir gue udah pecah-pecah kemudian ditimpa lipstik. Bibir rasanya jadi kayak cat tembok yang mengelupas. Pencegahan dan perawatannya tentu dengan lip balm yang tokcer daya lembabnya.

Selama di Indonesia sih gue pakai lip balm Nivea biasa pun cukup, tapi di sini gue pakai lip balm Neutrogena. Buat kalian yang bibirnya super kering, lip balmnya dipakai sebelum tidur juga, ya, jangan cuma pas dandan aja.

12. Lipstick


Dan yang terakhir, sang penutup, lipstik! Gunakan lipstik yang warnanya paling kamu suka dan emang cocok buat kamu. Kalau untuk kuliah sih gue sarankan pakai yang warna natural aja, nggak perlu terlalu ngejreng ingat sekali lagi kita mau kuliah, bukan mau pentas. Soal shimmer atau matte, gue rasa itu kembali ke pilihan masing-masing aja ya, karena tekstur lipstik itu masalah selera dan kebutuhan. Tambahan lip gloss opsional. Gue pribadi nggak suka pake lip gloss karena bikin bibir gue terkesan besar banget.

Lipstik yang gue gunakan masih campuran dari Kiko Unlimited Stylo No. 5 (Orange) dan No. 9 (Baby Rose).


Dan, tadaaa! Ini dia hasil akhirnya! Make up yang nggak terlalu berlebihan tapi cukup untuk memberi kesan segar dan siap menghadapi hari. Cukup biar nggak suntuk ketika dilihat teman-teman dan dosen, apalagi kalau mau presentasi di depan kelas.

Selamat menyambut tahun ajaran 2014/2015!

Salam dandan,


Minggu, 13 Juli 2014

Review: Wella New Decore Color Cream 6/4 (Dark Blonde Copper)

2 review produk dalam satu malam, ditulis sambil nonton final Piala Dunia 2014. Keren kan.

*apaan sih* *plak*

Jadi ceritanya, sejak gue pulang ke rumah, Nyokap minta gue ngecat rambut Beliau biar uban-uban Beliau nggak kelihatan lagi biasa emak-emak. Tahun lalu rambut Beliau pernah dicat juga pakai Henna, tapi katanya setelah beberapa lama si Henna ini luntur ke mana-mana dan jadinya malah ngotorin sarung bantal dan handuk :( Jadilah kali ini Nyokap meminta gue mengecat rambut beliau dengan cat rambut betulan.

Catnya biar gue yang beliin, yang jelas shade-nya Beliau minta yang warna kemerahan, tapi masih dalam range natural (bukan merah menyolok seperti yang gue idamkan, hahaha). Setelah setengah jam berembuk dengan adek gue di depan rak cat rambut di Hypermart, jadilah gue dan adek memutuskan untuk mengambil cat rambut yang kita rasa shade-nya paling pas ini.


Hasil akhirnya sih kata keterangan gambarnya bakal jadi merah gelap kayak rambut Emma Stone atau Julianne Moore. Well, lebih ke Julianne Moore sih. Kayak gini:

PRESIDENT ALMA COIN KYAA

Tapi berhubung warna asli rambut Nyokap, seperti warna rambut asli kita semua, adalah hitam, shade yang didapat pasti bakal jadi jauh lebih gelap dari ini.

Mari kita mulai kisah saat proses pengecatan rambut Nyokap dimulai. Di dalam boks ungu ini, kita dapet 3 jenis produk dan satu bungkus petunjuk pemakaian + sarung tangan plastik.


Tube ungu, yang ditandai dengan nomor 1, adalah color cream yang merupakan inti dari produk ini. Botol putih berangka 2 berisi developer yang berfungsi untuk memudarkan warna rambut asli. Tube emas yang dikasih nomor 3 adalah kondisioner yang mengunci warna cat ke dalam rambut.

Cara pemakaiannya nggak jauh beda dari cat-cat rambut klasik lainnya, yaitu mencampurkan color cream dengan developer di dalam botol developer. Asiknya, sekarang kita nggak usah nyari-nyari mangkuk khusus lagi untuk mencampur kedua zat ini karena botol developer-nya sudah dilengkapi dengan corong khusus yang memungkinkan kita untuk langsung mengaplikasikan cat rambutnya di atas kepala kita. Tapi kemarin gue tetap pake sisir kuas khusus yang buat ngecat rambut itu sih untuk meratakan catnya.

Ini penampakan campuran color cream sama developernya:


Di petunjuknya, katanya rambut yang sudah dipakaikan cat rambut ini cukup didiamkan 40 menit sebelum akhirnya dibilas dengan air (nggak usah pakai sampo) dan kondisioner yang sudah termasuk dalam paket produk ini. Kondisionernya wangi shea butter banget, btw.

Hasil yang gue harapkan adalah cat rambut ini mampu mengubah warna keperakan uban Nyokap jadi warna merah gelap yang dijanjikan, tapi hasil yang kami dapatkan justru beda. Uban Nyokap hanya terpengaruh sedikiiiit banget sementara rambut hitamnya justru berubah jadi kecoklatan semua. Rambut Nyokap jadi tiga warna: hitam, merah gelap, dan perak -____-

Untungnya, Nyokap seneng-seneng aja meski pengecatan kali ini bisa dibilang gagal total.

Beberapa hari setelah pengecatan ini, salah seorang tante gue baru bilang kalau merek cat rambut yang ampuh untuk nutupin uban adalah Garnier. Wella emang kurang ampuh. Well, better luck next time.

Tapi yang gue takjubnya, perubahan yang dihasilkan produk ini ke rambut hitam cukup mengesankan. Warna merah gelap atau tembaga yang dihasilkan sangat kelihatan, nggak perlu bantuan sinar lampu atau sinar matahari untuk ngelihat perbedaannya. Gue berani bilang kalau produk ini direkomendasikan buat kalian yang mau iseng ganti warna rambut, yang bosen dengan rambut hitam. Kalau kalian jago mungkin kalian bisa bikin rambut hitam dengan highlight tembaga kayak rambut Anne Hathaway di foto berikut:


Tapi tetep ya, nggak direkomendasiin buat Tante-tante sekalian yang pengen nutupin uban, hehehe.

Cheers!

Review: ELF Studio Powder Brush

Dari tahun lalu, sebulan setelah gue nulis review bedak Maybelline andalan gue, gue mulai mengaplikasikan bedak tersebut dengan kuas sesuai dengan banyak saran yang gue dapat dari berbagai artikel kecantikan di internet. Jadilah gue beli kuas abal-abal di mall yang nyantumin merek MAC tapi harganya cuma 30 ribu saja. Tapi kuas retractable ini cukup memadai seiring teksturnya yang cukup lembut dan bisa menyebarkan bedak dengan merata.

Tapi, minggu lalu, setelah setahun pengabdian *eaa*, kuas ini rusak, copot dari gagangnya. Artinya, yah, gue harus beli yang baru.

Berdasarkan pengalaman Tante Ghee dan endorse-nya di Instagram, gue akhirnya memesan sebuah kuas ELF (Eye, Lips, Face) Studio Powder Brush dari toko Celtic Butik.

ELF Cosmetics adalah merek kosmetik asal Amerika yang sudah cukup mendunia karena kualitasnya yang oke, tapi harganya sangat murah. Di Prancis, butiknya cuma ada di kota-kota besar kayak Paris dan Lyon. ELF pernah bikin gue kaget karena kuasnya harganya mulai dari 1 euro (sementara merek lain biasanya jual kuas di atas 10 euro), tapi ekspektasi gue kemudian dihempaskan lagi karena ongkos kirimnya justru jauh lebih mahal dari harga kuasnya (nyaris 8 euro ke Grenoble dan itu pun nggak langsung dianter ke rumah gue. Ogah kan).

Di Celtic Butik ini, gue menemukan kuas Studio Powder Brush yang di Prancis harganya sekitar 2 euro dengan harga Rp 70.000. Ditambah ongkir dari Malang ke Tangerang, total harga jadi Rp 84.000. Dihitung-hitung jadi lebih murah dibanding beli di Prancis (total 9 euro - dirupiahkan jadi Rp 144.000).

Kuas yang paling standar dari ELF ada tiga jenis; Essential, Studio, sama Mineral. Yang Essential sepertinya untuk pemakaian standar sehari-hari sementara yang Studio lebih diperuntukkan untuk pemakaian profesional. Kalau yang Mineral gue kurang paham juga bedanya apa soalnya kayaknya sama kayak yang dua di atas ._.v

Ini bedanya kuas Essential sama Studio:
Essential Brush Set
Studio Brush Set

Hari Sabtu lalu, salah satu dari sederet kuas keren ini akhirnya sampai di tangan gue. Begini penampakannya:


 Kemasannya simpel banget, cuma bungkus plastik tebal. Di dalamnya ada bungkus lain untuk melindungi bagian kepala kuas. Handelnya solid banget pas dipegang.

Kuku gue keren gak? Hahaha

Kuasnya sendiri lembut banget ketika disapu ke muka, nggak menusuk-nusuk kulit. Yang jelas, sebagai aplikator bedak compact, kuas ini sukses meratakan bedak tersebut ke seluruh wajah gue.


Satu hal yang gue gak suka dari kuas ini, dan kuas-kuas lainnya yang non-retractable, adalah penyimpanannya yang tanpa tutup yang menyebabkan dia lebih rentan kotor. Idealnya sih dicuci seminggu sekali dengan larutan khusus pencuci kuas, tapi karena gue bokek (alasan klasik!), gue pun cukup mencuci kuas dengan air hangat dan sabun cair.

Overall, gue puas banget sih dengan pembelian gue kali ini. Mungkin kalau butuh dan ada rejeki, gue akan beli kuas-kuas Studio Brush ELF lainnya. Who doesn't love cheap things with good quality? ;)

Love,

Jumat, 20 Juni 2014

K-On! Hirasawa Yui Cosplay

Jadi ceritanya udah lama adik gue, Amy, beli wig cosplay Hirasawa Yui-nya K-On. Tapi, dia nggak pernah pake wig ini untuk cosplay Yui-nya beneran dengan alasan belum beli kostumnya dan nggak bisa make upnya. Gue, sebagai kakak perempuan baik hati yang doyan dandan, akhirnya sore ini mendandani Amy dengan alat make up seadanya agar dia bisa jadi makin mirip Yui.

By the way, ini rupa si Yui untuk kalian yang belum tahu:


Dan ini dia hasil cosplay seadanya Yui oleh Amy:




Make up yang gue pake:

Face 
Maybelline Clear Smooth BB Cream
Oriflame Studio Artist Concealer
Maybelline Clear Smooth All-In-One Compact Powder

Eyes
Oriflame Power Red Palette Clutch (eye shadow warna lavender dan putih)
Miss Europe C'est Tout Moi! Black Eyeliner
PIXY Colours of Delight Eyebrow Pencil - Brown

Nose shading
Wardah Eye Shadow G

Lips
Kiko Ultra Glossy Stylo no. 806 (Tangerine)

Outfit
Dress from New Look

Berhubung jepit rambut yang ada di rumah adanya yang warna putih itu dan kita belum sempet beli jepit kuning khas Yui, jadilah kita pakai jepit yang itu aja. Untuk styling wig yang tadinya agak ribet dan berantakan, gue cukup pakai sisir bergigi rata untuk bikin wignya kelihatan lebih rapi dan membentuk poni depan Yui yang khas itu.

Dan oh, dia belum punya lensa kontak warna coklat juga.

Jadi, bagaimana menurut kalian cosplay seadanya ini?

Sabtu, 31 Mei 2014

Make Up of the Day!

Jarang-jarang gue ngepost selfie gue selain di Instagram. Mumpung selfienya oke dan gue mau sedikit pamer ngejelasin produk apa aja yang gue pake, gue post selfie gue di sini ya.




Products used:

Base
Mixa Crème Visage pour Peau Sensible
Garnier Ambre Solaire Sensitive Expert SPF 50+
Maybelline Clear Smooth BB Cream
Maybelline Clear Smooth All In One Compact Powder

Eye
Wardah Eye Shadow G
L'Oreal Super Liner Perfect Slim Intense Black
Yves Rocher Volume Vertige Mascara

Lips
Neutrogena Lip Balm
Kiko Unlimited Stylo Lipstick no. 5 (Orange) and 9 (Baby Rose)

BB Cream cuma gue pake di lingkaran mata demi menyamarkan si mata panda yang lagi parah-parahnya. So you can see my acne scars on my face, hahaha. Tumbenan make up rada berat kayak gini soalnya lagi... pengen aja.

See you on the next posts, people.


Kiko Cosmetics Review

Kiko Cosmetics adalah brand make up Eropa yang merupakan anugerah untuk para mahasiswi doyan dandan yang kantongnya nggak seberapa tebel. Untuk yang lebih tebel mungkin biasa main ke Sephora, Réserve Naturelle, atau Yves Rocher, tapi untuk kami, Kiko adalah sejenis penyelamat.


Kiko adalah merek make up asal Itali, lebih tepatnya dari Milan. Gerai Kiko di Grenoble baru dibuka belum lama setelah gue sampe di Grenoble. Ketika gue lagi ngobrol dengan anak-anak Indo lain tentang lipstik yang oke tapi murah, Mbak Maureen merekomendasikan lipstik Kiko yang range harganya dimulai dari hanya 4 euro. Kaget? Jelas, karena gue cuma tau lipstik-lipstik di Sephora yang harganya 10 euro ke atas. Jadilah lipstik adalah produk pertama yang gue beli dari brand make up ini.

Jenis lipstik yang gue beli adalah Kiko Ultra Glossy Stylo yang varian warnanya bisa dilihat di bawah ini:


Gue beli yang nomor 806 (Tangerine), yang warna oranye muda banget yang bikin bibir gue berkesan muda dan natural. Kekurangan lipstik ini buat gue adalah warnanya nggak nempel seberapa lama dan nggak seratus persen meng-cover bibir gue yang cenderung gelap. Tapi untuk pemakaian sehari-hari, lipstik ini oke banget. Sayang gue nggak bisa ngasih foto lipstik yang gue punya karena lipstik gue penyet dan udah nggak berbentuk (karena kebodohan gue nutup tanpa sadar kalo lipstiknya belom diputer sampe habis masuk), ditambah lagi logo Kikonya udah pudar.

Produk kedua yang gue beli dari Kiko, sekian bulan setelah si lipstik adalah kuteks, Kiko Nail Lacquer yang menyediakan lebih dari 40 shade warna.

Gue beli warna pink super muda (karena kuteks hitam The Face Shop gue kayaknya nggak habis-habis dan gue bosen sama kuteks ini) yang sangat unyu dan yummy dan sekilas nggak gitu kelihatan kalau dipakai. Habis itu gue juga beli yang warna merah darah. Sebenernya yang merah ini mau dikasih ke Nyokap, tapi karena nggak tahan akhirnya gue 'cicip' dulu dikit. Ini penampakan produk dan hasilnya:



Kuteks ini teksturnya cair banget, gampang beleber ke mana-mana pas diaplikasikan. Tapi hasil akhirnya sangat memuaskan karena teksturnya kelihatan rata, bikin berantakannya nggak terlalu kelihatan. Apalagi dia tahan lama, udah gue pake nyuci baju dan nyuci piring sekalipun nggak gampang rontok kayak kuteks-kuteks lainnya.

Lanjut, karena maskara waterproof Maybelline Cat Eyes yang gue bawa dari Indo udah kadaluarsa, akhirnya gue pakai maskara Yves Rocher Volume Vertige yang gue dapatkan secara GRATIS dari Yves Rocher alih-alih bayar 18 euro. ALHAMDULILLAH =))



Sayangnya maskara ini nggak anti air, ketika udara mulai panas kayak sekarang, kalau udah pakai seharian suka luntur sedikit di kelopak mata bawah gue. Gue akhirnya memutuskan untuk beli maskara anti air. Kebetulan banget, bulan Maret kemarin Kiko ngadain sale maskara, dari yang harganya 7,9 euro dipangkas jadi separo, cuma 3,9 euro. 

Pilihan gue akhirnya jatuh pada Kiko Luxurious Lashes Waterproof Mascara. 



Berhubung gue selalu cari maskara yang sikatnya nggak terlalu rapet, gue akhirnya memilih maskara ini. Hasil akhirnya pun memuaskan, nggak menggumpal dan kelihatan super natural.

Item teranyar yang gue beli adalah kedua lipstik dari seri Unlimited Stylo. Pencarian gue akan lipstik warna peach sempurna yang tahan lama dan full coverage belum berakhir dan ketika gue lihat seri baru lipstik ini, gue langsung jatuh hati.


Yang pertama gue beli adalah yang sebelah kiri, yang warna oranye nyala. Awal pertama lihat warna lipstik ini gue langsung jatuh hati karena gue emang lagi nyari lipstik warna oranye.

No. 5 (Orange)

Lipstik warna oranye ngejreng ini gue pilih demi persaingan melawan tren lipstik merah menyala yang dikobarkan para Parisian di kalangan anak PPI.

Well, nggak juga sih. Ini teu bercanda.

Awalnya gue pede-pede aja pake warna oranye ngejreng begini, tapi setelah kena ledek Nyokap di Skype (katanya gue kayak tante-tante T___T) gue akhirnya memutuskan untuk beli yang warna pink muda untuk menyeimbangkan/melembutkan warna oranye menyala ini.

No. 9 (Baby Rose)


Swatch paling atas: Baby Rose. Tengah: Orange. Bawah: campuran yang biasa gue pake

Berkat ilmu campur mencampur lipstik yang gue wariskan dari Nyokap, gue akhirnya mendapatkan hasil akhir warna peach yang kadar warnanya bisa gue atur sendiri dari hasil gabungan dua lipstik ini.

Tekstur lipstik seri ini, meski full coverage, nggak sekering lipstik tipe matte yang biasa. Teksturnya creamy abis dan nggak terlalu bikin bibir kering. Tapi karena bibir gue jadi kering kerontang di sini, gue selalu pakai lip balm Neutrogena gue sebelum pakai lipstik.

Yang gue paling suka dari lipstik seri ini adalah resistensinya. Lipstik yang seri Ultra Glossy Stylo bisa ilang cuma dalam dua sampe tiga jam, tapi yang ini bisa tahan sampe lima jam. Abis makan pun masih ada bekasnya meski agak pudar (tergantung frekuensi lo ngelap mulut pas makan juga sih).

Untuk ke depannya, rencananya gue akan menambah koleksi produk Kiko gue dengan Compact Powder dan eyeliner (in case eyeliner super-mahal-hasil-kecelakaan L'Oreal gue udah abis). Mungkin juga produk untuk ngebenerin alis - kalau gue udah dapet revelasi untuk merapikan alis gue yang acak-acakan setengah modar.

Kiko untuk saat ini belum masuk Indonesia sih, tapi kalau suatu saat produk ini masuk Indonesia atau ada yang berminat beli saat lagi di Eropa, gue harap review gue cukup membantu untuk kalian.