Minggu, 13 Juli 2014

Review: Wella New Decore Color Cream 6/4 (Dark Blonde Copper)

2 review produk dalam satu malam, ditulis sambil nonton final Piala Dunia 2014. Keren kan.

*apaan sih* *plak*

Jadi ceritanya, sejak gue pulang ke rumah, Nyokap minta gue ngecat rambut Beliau biar uban-uban Beliau nggak kelihatan lagi biasa emak-emak. Tahun lalu rambut Beliau pernah dicat juga pakai Henna, tapi katanya setelah beberapa lama si Henna ini luntur ke mana-mana dan jadinya malah ngotorin sarung bantal dan handuk :( Jadilah kali ini Nyokap meminta gue mengecat rambut beliau dengan cat rambut betulan.

Catnya biar gue yang beliin, yang jelas shade-nya Beliau minta yang warna kemerahan, tapi masih dalam range natural (bukan merah menyolok seperti yang gue idamkan, hahaha). Setelah setengah jam berembuk dengan adek gue di depan rak cat rambut di Hypermart, jadilah gue dan adek memutuskan untuk mengambil cat rambut yang kita rasa shade-nya paling pas ini.


Hasil akhirnya sih kata keterangan gambarnya bakal jadi merah gelap kayak rambut Emma Stone atau Julianne Moore. Well, lebih ke Julianne Moore sih. Kayak gini:

PRESIDENT ALMA COIN KYAA

Tapi berhubung warna asli rambut Nyokap, seperti warna rambut asli kita semua, adalah hitam, shade yang didapat pasti bakal jadi jauh lebih gelap dari ini.

Mari kita mulai kisah saat proses pengecatan rambut Nyokap dimulai. Di dalam boks ungu ini, kita dapet 3 jenis produk dan satu bungkus petunjuk pemakaian + sarung tangan plastik.


Tube ungu, yang ditandai dengan nomor 1, adalah color cream yang merupakan inti dari produk ini. Botol putih berangka 2 berisi developer yang berfungsi untuk memudarkan warna rambut asli. Tube emas yang dikasih nomor 3 adalah kondisioner yang mengunci warna cat ke dalam rambut.

Cara pemakaiannya nggak jauh beda dari cat-cat rambut klasik lainnya, yaitu mencampurkan color cream dengan developer di dalam botol developer. Asiknya, sekarang kita nggak usah nyari-nyari mangkuk khusus lagi untuk mencampur kedua zat ini karena botol developer-nya sudah dilengkapi dengan corong khusus yang memungkinkan kita untuk langsung mengaplikasikan cat rambutnya di atas kepala kita. Tapi kemarin gue tetap pake sisir kuas khusus yang buat ngecat rambut itu sih untuk meratakan catnya.

Ini penampakan campuran color cream sama developernya:


Di petunjuknya, katanya rambut yang sudah dipakaikan cat rambut ini cukup didiamkan 40 menit sebelum akhirnya dibilas dengan air (nggak usah pakai sampo) dan kondisioner yang sudah termasuk dalam paket produk ini. Kondisionernya wangi shea butter banget, btw.

Hasil yang gue harapkan adalah cat rambut ini mampu mengubah warna keperakan uban Nyokap jadi warna merah gelap yang dijanjikan, tapi hasil yang kami dapatkan justru beda. Uban Nyokap hanya terpengaruh sedikiiiit banget sementara rambut hitamnya justru berubah jadi kecoklatan semua. Rambut Nyokap jadi tiga warna: hitam, merah gelap, dan perak -____-

Untungnya, Nyokap seneng-seneng aja meski pengecatan kali ini bisa dibilang gagal total.

Beberapa hari setelah pengecatan ini, salah seorang tante gue baru bilang kalau merek cat rambut yang ampuh untuk nutupin uban adalah Garnier. Wella emang kurang ampuh. Well, better luck next time.

Tapi yang gue takjubnya, perubahan yang dihasilkan produk ini ke rambut hitam cukup mengesankan. Warna merah gelap atau tembaga yang dihasilkan sangat kelihatan, nggak perlu bantuan sinar lampu atau sinar matahari untuk ngelihat perbedaannya. Gue berani bilang kalau produk ini direkomendasikan buat kalian yang mau iseng ganti warna rambut, yang bosen dengan rambut hitam. Kalau kalian jago mungkin kalian bisa bikin rambut hitam dengan highlight tembaga kayak rambut Anne Hathaway di foto berikut:


Tapi tetep ya, nggak direkomendasiin buat Tante-tante sekalian yang pengen nutupin uban, hehehe.

Cheers!

Review: ELF Studio Powder Brush

Dari tahun lalu, sebulan setelah gue nulis review bedak Maybelline andalan gue, gue mulai mengaplikasikan bedak tersebut dengan kuas sesuai dengan banyak saran yang gue dapat dari berbagai artikel kecantikan di internet. Jadilah gue beli kuas abal-abal di mall yang nyantumin merek MAC tapi harganya cuma 30 ribu saja. Tapi kuas retractable ini cukup memadai seiring teksturnya yang cukup lembut dan bisa menyebarkan bedak dengan merata.

Tapi, minggu lalu, setelah setahun pengabdian *eaa*, kuas ini rusak, copot dari gagangnya. Artinya, yah, gue harus beli yang baru.

Berdasarkan pengalaman Tante Ghee dan endorse-nya di Instagram, gue akhirnya memesan sebuah kuas ELF (Eye, Lips, Face) Studio Powder Brush dari toko Celtic Butik.

ELF Cosmetics adalah merek kosmetik asal Amerika yang sudah cukup mendunia karena kualitasnya yang oke, tapi harganya sangat murah. Di Prancis, butiknya cuma ada di kota-kota besar kayak Paris dan Lyon. ELF pernah bikin gue kaget karena kuasnya harganya mulai dari 1 euro (sementara merek lain biasanya jual kuas di atas 10 euro), tapi ekspektasi gue kemudian dihempaskan lagi karena ongkos kirimnya justru jauh lebih mahal dari harga kuasnya (nyaris 8 euro ke Grenoble dan itu pun nggak langsung dianter ke rumah gue. Ogah kan).

Di Celtic Butik ini, gue menemukan kuas Studio Powder Brush yang di Prancis harganya sekitar 2 euro dengan harga Rp 70.000. Ditambah ongkir dari Malang ke Tangerang, total harga jadi Rp 84.000. Dihitung-hitung jadi lebih murah dibanding beli di Prancis (total 9 euro - dirupiahkan jadi Rp 144.000).

Kuas yang paling standar dari ELF ada tiga jenis; Essential, Studio, sama Mineral. Yang Essential sepertinya untuk pemakaian standar sehari-hari sementara yang Studio lebih diperuntukkan untuk pemakaian profesional. Kalau yang Mineral gue kurang paham juga bedanya apa soalnya kayaknya sama kayak yang dua di atas ._.v

Ini bedanya kuas Essential sama Studio:
Essential Brush Set
Studio Brush Set

Hari Sabtu lalu, salah satu dari sederet kuas keren ini akhirnya sampai di tangan gue. Begini penampakannya:


 Kemasannya simpel banget, cuma bungkus plastik tebal. Di dalamnya ada bungkus lain untuk melindungi bagian kepala kuas. Handelnya solid banget pas dipegang.

Kuku gue keren gak? Hahaha

Kuasnya sendiri lembut banget ketika disapu ke muka, nggak menusuk-nusuk kulit. Yang jelas, sebagai aplikator bedak compact, kuas ini sukses meratakan bedak tersebut ke seluruh wajah gue.


Satu hal yang gue gak suka dari kuas ini, dan kuas-kuas lainnya yang non-retractable, adalah penyimpanannya yang tanpa tutup yang menyebabkan dia lebih rentan kotor. Idealnya sih dicuci seminggu sekali dengan larutan khusus pencuci kuas, tapi karena gue bokek (alasan klasik!), gue pun cukup mencuci kuas dengan air hangat dan sabun cair.

Overall, gue puas banget sih dengan pembelian gue kali ini. Mungkin kalau butuh dan ada rejeki, gue akan beli kuas-kuas Studio Brush ELF lainnya. Who doesn't love cheap things with good quality? ;)

Love,